Selasa, 21 Juni 2011

HIJRAH

Hijrah 
(Khutbah)
Oleh :M.Ali Yusren.hp.0812 7055 6333
          Muslimin  Rhimakumullah!
          Manakala bencana begitu cepat menyebar-seperti kecepatan halilintar yang sedang menyambar;-sejuta tanggapanpun terlontar keluar.melahirkan berbagai komentar.Dimana-mana tubuh terlihat berserakan, terkapar-beritanyapun dengan cepat menyebar –yang membuat tubuh siapa saja bergetar & jantung berdebar. Yang cepat sadar tentu mengucapkan kalimat Istirja’ seraya menyeru Zat yang maha Besar.Menyesali..,bahwa sebagai makhluk yang berbudaya,sesungguhnya kita sering berlaku kasar-masih ada diantara warga bangsa ini yang senang berbuat onar-senang melihat terhambatnya proses belajar mengajar.Sementara himbauan Allah pada ayat 89 surah Al isra’ telah lama  tersiar.
         
Artinya: Dan sesungguhnya Kami telah mengulang-ulang kepada manusia dalam Al Qur'an ini tiap-tiap macam perumpamaan, tapi kebanyakan manusia tidak menyukai kecuali mengingkari (nya).
          Harga setumpuk kelalaian ternyata mahal-seperti air yang dalam disangka dangkal-sama dengan apabila kebenaran  selalu disangkal-yang terbiasa menganggap yang haram sama dengan yang halal-;akibatnya seperti pendaki yang jatuh dari gunung yang terjal,terhempas,remuk  dan sulit untuk dikenal.
            Dengan merdu Allah swt telah lama merayu-agar hati tidak dibiarkan membatu-tidak terbelenggu oleh rayuan maut yang dapat membuat batin berubah kaku,bahwa dunia dan seisinya tak ubah bagaikan empedu.Untuk itulah pada surah Al isra’:106 kita diseru!
         
Artinya: Dan Al Qur'an itu telah Kami turunkan dengan berangsur-angsur agar kamu membacakannya perlahan-lahan kepada manusia dan Kami menurunkannya bagian demi bagian.
          Adapun yang seharusnya selalu dilakukan adalah memuji Allah swt,menyadari kemaha besaranNya-memahami kekuatan dan kedahsyatan azabnya.Yang demikian itu supaya kita dijauhkan dari bencana beragam siksa.Jikapun terjadi satu petaka,kita bisa tegar menghadapainya.Pada surah Al isra’:111 kita disapa.
           

Artinya: Dan katakanlah: "Segala puji bagi Allah Yang tidak mempunyai anak dan tidak mempunyai sekutu dalam kerajaan-Nya dan Dia bukan pula hina yang memerlukan penolong dan agungkanlah Dia dengan pengagungan yang sebesar-besarnya.
          Muslim yg berbahagia!
          Dalam berhadapan dengan kesulitan,ada contoh yang patut kita perhatikan-tentang kisah pemuda yang terkurung dalam gua yang mereka jadikan tempat persembunyiaan.Dalam keputus asaan doapun mereka panjatkan;sebagaimana yang tercatat pada surah Al kahfi:10.
         
Artinya:  "Wahai Tuhan kami berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami (ini)".
          Adakalanya cobaan bagaikan teka-teki-untuk mengajari kita mengetahui maksud yang tersembuyi-untuk membawa kita agar semakin dekat kepada Ilahi-semakin memperbaiki diri-bahwasanya segala gerak & langkah kita selalu diawasi.
          Yang mau menelusuri – biasanya akan mendapat informasi lewat ilham yang dikirim kebilik hati-sehingga kita akan mengangguk mengerti-akan ketentuan taqdir yang telah terpatri-yang merupakan bagian dari besarnya kuasa Ilahi.
          Jika yang dilakukkan hanya merintih kemudian menadah untuk menagih-berarti membuat hati akan semakin pedih,bertambah perih.Yang diperolehpun tak ubah seperti menggenggam buih-yang tidak akan mampu merubah yang kotor menjadi bersih.
          Allah maha berkehendak-itulah yang perlu dipahami dengan bijak-dengan demikian dadapun tidak lagi terasa sesak,memikirkan yang hilang atau yang tidak nampak.Sebaliknya membuat iman semakin menanjak,semakin pandai ketika bertindak & semakin taat kepada Zat yang maha berkehandak,tentu  dengan berhati-hati dan sebaik mungkin menyempurnakan istinjak,karena istinjak yang tidak sempurna akan membuat hasil ibadah menjadi rusak!
          Muslimin Rahimakumullah!
          Ketika bencana datang berkunjung-ketika harta lenyap tidak terhitung-kemanakah tempat untuk berlindung?. Dunia yang selalu disanjung-hanya menjadikan kita semakin terhuyung-tersandung untuk selanjutnya bingung atau linglung.Perhatikan firman Allah pada surah al kahfi:45,mengajak kita untuk merenung.
         
Artinya: Dan berilah perumpamaan kepada mereka (manusia), kehidupan dunia adalah sebagai air hujan yang Kami turunkan dari langit, maka menjadi subur karenanya tumbuh-tumbuhan di muka bumi, kemudian tumbuh-tumbuhan itu menjadi kering yang diterbangkan oleh angin. Dan adalah Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.
          Jika sifat dunia hanya sementara-berarti tak ada gunanya menempatkan harta dimana-mana-kecuali disebarkan untuk diderma-diberikan kepada orang-orang yang berhak menerimanya.Diinvestasikan untuk jangka panjang yang suatu saat akan tiba,yaitu hari akhirat yg sudah pasti ketetapannya.Pada surah Al kahfi:46 Allah berkata!
         
Artinya: Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia tetapi amalan-amalan yang kekal lagi saleh adalah lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi harapan.
Barakallahu………! Selesai khutbah pertama.


Hijrah Bg.II
            Sidangn Jamah Jumat Rahimakumullah!

          Membantah ketika diperintah atau memenangkan yang salah begitu kerap terjadi dalam beberapa masalah.Akibatnya adalah hati yg sering resah disebabkan dosa yang melimpah ruah.Sifat tidak mau mengalah padahal sudah kalah merupakan catatan tersendiri diberbagai kisah.Mari sepakat utk menyokong orang yang benar!
          Kalau bukan karena adanya doa yang menyanggah azab Allah,tentu kehidupan ini akan bertambah parah-akan semakin sering ditimpakan musibah.Disamping doa orang-orang yang shaleh & shalehah,Malaikat juga selalu memohon ampunan terhadap kesalahan kita.Pada surah Asy Syura:5 Allah jelaskan.
         
Artinya: Hampir saja langit itu pecah dari sebelah atasnya (karena kebesaran Tuhan) dan malaikat-malaikat bertasbih serta memuji Tuhannya dan memohonkan ampun bagi orang-orang yang ada di bumi. Ingatlah, bahwa sesungguhnya Allah Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Bersyukurkah manusia terhadap semua itu?   Meski Allah telah sering menyampaikan teguran-sepertinya sebagian besar manusia kurang mengambil pelajaran-seakan tidak menghiraukan-seakan tragedi yang berkepanjangan dianggap kebetulan. Kenyataan tersebut Allah terangkan padasurahAsyu‘ara:5.
Artinya: Dan sekali-kali tidak datang kepada mereka suatu peringatan baru dari Tuhan Yang Maha Pemurah, melainkan mereka selalu berpaling daripadanya.
          Himbauan Allah kepada kita – supaya  taat dan bertaqwa-menghiasi kehidupan ini dengan serba  berguna-untuk dititipkan kepada  generasi  pewaris bangsa!.Duhai pribadi yg selalu sengsara.”Tataplah langit dengan jiwa-hiruplah udara dengan sukma dan leburlah dengan firman Allah pada ayat:132 surah Asy Syu‘ara.
         
Artinya: Dan bertakwalah kepada Allah yang telah menganugerahkan kepadamu apa yang kamu ketahui.
          Saudara,bumi ini bukan milik kita-lautan yang luas bukan warisan kita-gunung dan lembah bukan kita yang mencipta; jadi jangan berbuat semena-mena-jangan terlalu banyak bergurau senda,karena kita dalam keadaan berduka.
          Kalau gunung meletus,banyak diantara kita yang terpanggang hangus;jika air laut meluap semakin banyak jasad yang dibungkus.!
          Ya Allah Ya Hady; Tunjukilah kami supaya kesombongan tidak kami anggap bagaikan hiasan-supaya kekayaan tidak kami anggap laksana kekuatan & tidak menganggap kemiskinan pertanda kehinaan.! Engkaulah yang maha Pandai-Maha kuat-maha berkuasa-Maha kaya Ya Rabbal ‘alamin!
          Ketika kesenangan sedang bertahta,kami sering terlena.tetapi takkala malapetaka datang menimpa kamipun terpana,terkejut selanjutnya menyebut namaMu. Virus kesesatan apa yang melanda jiwa kami ya Allah sehingga  terasa sulit untuk tunduk dan patuh kepadaMu.Kami hanya menyeru AsmaMu ketika duka menguasai jiwa-selebihnya kami sering berleha-leha,lalai dan lupa bahkan terkesan mendurhaka!
          Saudara! Pernahkah kita merenung walau sejenak,bahwasanya perilaku sesat yang ada sejak Ummat nabi Adam hingga nabi Isa a.s. telah terjadi diakhir zaman ini, bahkan lebih parah lagi?  Jika kita mengakuinya,segeralah selamatkan diri,rangkailah taqwa dan berlindunglah kepada Allah dari hukuman yang akan ditimpakan,dan berdoalah seperti doa nabi Luth a.s. yang terdapat pada surah:Asy Syu’ara:169.
         
Artinya: (Luth berdo`a): "Ya Tuhanku selamatkanlah aku beserta keluargaku dari (akibat) perbuatan yang mereka kerjakan'.
          Menyenangi sesama jenis,itulah salah satu penyelewengan yang dilakukan oleh ummat nabi Luth a.s. Bukankah peristiwa yang sama telah terjadi pada zaman ini? Dan hukuman yang Allah turunkan pada waktu itu adalah hujan batu yang membinasakan orang-orang yang tidak meghiraukan ajakan kebenaran.Pada surah Asy Syuara:173 Allah menjelaskan:
         
Artinya: Dan Kami hujani mereka dengan hujan (batu) maka amat jeleklah hujan yang menimpa orang-orang yang telah diberi peringatan itu.
          Adakah jaminan bahwa hukuman yang terjadi pada zaman nabi Luth tidak akan menimpa warga dunia sekarang ini? Akan menjadi sombong jika kita katakan tidak akan terjadi,tetapi terlalu pasimis apabila kita mengatakan pasti terjadi. Lalu bagaimanakah sikap kita menghadapi suasana dunia yang hampir kehilangan warna? Apakah kita fasrah tanpa berbuat,tanpa melakukan apapun? Jawabannya terdapat pada surah Asy Syu’ara:184.
          Artinya: dan bertakwalah kepada Allah yang telah menciptakan kamu dan umat-umat yang dahulu".
          Jangan lepaskan pikiran berkelana terlalu lama-Jatuhkan hasrat mengikuti rasa dan dengarlah suara yang dikirim dari langit. Shalat yang dilakukan adakalanya tiada guna;tetapi tetaplah shalat! Doapun sering kehilangan makna;namun tetaplah berdoa.Kitapun disarankan supaya tidak menjadi orang yang pemarah,tetapi sekali-sekali kita perlu marah.
          Dengan doa kita tolak bala-dengan taqwa kita hadang bencana - dengan sedekah kita pulihkan luka & dengan memilih pemimpin yang beriman kita  kita rangkai bahagia! (Barakalllahu….)






Mengenal diri Bg.I
Khutbah 4 maret 2005
Saudara seiman seagama!
          Belajar mengenali diri akan melahirkan potensi yg tersembunyi dibalik hati.Kemudian jelajahilah batas perjalanan meskipun kita belum melaluinya.Pada surah Al akraf:29 Allah menjelaskan.
         
Artinya: Katakanlah: "Tuhanku menyuruh menjalankan keadilan". Dan (katakanlah): "Luruskanlah muka (diri) mu di setiap shalat dan sembahlah Allah dengan mengikhlaskan keta`atanmu kepada-Nya. Sebagaimana Dia telah menciptakan kamu pada permulaan (demikian pulalah) kamu akan kembali kepadaNya)".
          Keta,atan adalah perjalanan dan keihklasan berarti sampai ketujuan.Jangan memilih diam jika saatnya harus berbicara.Ketamakan bukanlah kepintaran,melainkan ajaran Setan.Jangan membohongi diri karena itu hanya menyiksa hati.
          Ketika berjalan dengan langkah kesombongan,berarti belum sepenuhnya mengenal  Tuhan.berkecukupan dan kekurangan menjadi sumber keridhaan jika dijalani dengan ketulusan.Yang benar adalah seperti yang Allah terangkan pada surah Asy Syu’ ara:191.
Artinya: Dan sesungguhnya Tuhanmu benar-benar Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang.
          Adakalnya kita begitu mudah terpesona,oleh rangkaian kata yang sesungguhnya tidak berwarna-hanya karena sanjungan yang membabi buta-sebagian manusia menjadi lupa haqikat yang sedang didengarkannya- hanya karena seuntai irama jasadnya terbenam kelembah nista,tertidih oleh khayalan yang tidak berkesudahan.
          Sementara didalam saku bajunya-didalam rak bukunya,bahkan disebahagian rongga akal fikirannya-lewat celah bibirnya sering meluncur berbagai pesona- berjuta iramapun menggema. Tetapi dia belum juga menyadarinya-jarang merenunginya,bahwa yang diucapkannya adalah pelebur duka-yang sedang disenandungkannya adalah sumber segala nada & soneta . Mari sejenak menengadahkan jiwa-memahami cerita dan berita yang tercatat pada surah Asy Syua ‘ara:221 – 227.
Artinya: Apakah akan Aku beritakan kepadamu, kepada siapa syaitan-syaitan itu turun? Mereka turun kepada tiap-tiap pendusta lagi yang banyak dosa, mereka menghadapkan pendengaran (kepada syaitan) itu, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang pendusta. Dan penyair-penyair itu diikuti oleh orang-orang yang sesat. Tidakkah kamu melihat bahwasanya mereka mengembara di tiap-tiap lembah, dan bahwasanya mereka suka mengatakan apa yang mereka sendiri tidak mengerjakan (nya)?, kecuali orang-orang (penyair-penyair) yang beriman dan beramal saleh dan banyak menyebut Allah dan mendapat kemenangan sesudah menderita kezaliman. Dan orang-orang yang zalim itu kelak akan mengetahui ke tempat mana mereka akan kembali.
          Pendengar Rahimakumullah!
          Kata-kata yang kita cetuskan-atau yang kita dengarkan adalah gambaran jiwa,sekaligus isyarat tentang keberadaan iman didalam dada.Sedang bahasa hanyalah pengantar belaka; Tutur katalah yang menentukan apakah kita akan disurga atau disiksa!
            Gerak kaki dan tangan adalah tutur kata-perasangka,sikap ketika sedih dan gembira,rekayasa & rekacipta  hanyalah bagian dari tutur kata yang jumlahnya hampir tak terhingga.Senang atau bahagia hanyalah pertanda,bukan yang utama.Berhitunglah sebelum ditanya-berlarilah sebelum dikejar,supaya kita tidak kesulitan ketika mempertanggung jawabkannya, dan meskipun kegetiran sedang berkuasa,tetaplah bertegur sapa-kepada sang Pencinta,kekasih Pemilik jagad raya ini! (Barakallah…)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar