Rabu, 22 Juni 2011

Berbakti kepada kedua orang tua.(Emah&Bapak)

Saudara..!kita adalah penikmat,…terus menerus menelan bukanlah kepandaian. Jujur dan berterus terang adalah hiasan, bersembunyi ditempat yang terang,coba diartikan?. Patutkah sikaf seperti itu dipertahankan? Berfikir untuk membenahi, Menebar janji demi secuil ambisi,akankah berarti,? Apalagi menggadaikan harga diri, Apakah akan diberkahi? Jadikanlah nasehat laksana santapan yang penuh gizi,karena nasehat adalah obat dan yang mematuhinya niscaya akan sembuh dan dikasihi!
Pedih memanglah pedih ,dilukai tentulah perih…!Sedih , siapa yang tidak bersedih bila yang seharusnya membantu malah menindih dan yang membesarkan terkadang disembelih? Selama dua tahun kita disapih , dibelai ,dibesarkan dengan sentuhan kasih , namun begitu,bukan tidak ada orang tua yang tidak berhenti merintih,ingin menguasai hak-hak anaknya dengan dorongan emosi yang memuai, mendidih,bahkan mengajak bertikai,berselisih!  Supaya hati yang pingsan berangsur pulih,berupayalah memahami makna kasih..bacakan al qur an dengan indah dan fasih!!!Perhatikan pelajaran akhlaq pada surah Isra’:24, kita dilatih.
Artinya: Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: "Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil".                    

Supaya perasaan senantiasa teduh,cobalah kurangi kebiasaan mengeluh,tidak bekerja harusnya tak berpeluh,karenanya kebiasaan mencurigai orang segeralah bunuh,sebab itu bisa membuat penyakit tak bisa sembuh atau raut muka akan terlihat lusuh.!  Saudara…! Kesombongan bukan untuk dikembang biakkan , keramahan dan kasih sayang , itulah yang seharusnya dibudidayakan…!Sedang ketamakan atau ambisi untuk menguasai hak orang lain,adalah virus yang akan menghancurkan….! Jadi,kenapa memaksakan kehendak bila orang sudah tak sudi , ?  Cobalah membaca pesan,tentang orang yang selalu menebar kasih sayang,yakni orang yang menghambakan dirinya untuk kebenaran.Pada surah Meryam:96 mereka diperkenalkan.
Artinya: Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh, kelak Allah Yang Maha Pemurah akan menanamkan dalam (hati) mereka rasa kasih sayang.
            Adakah yang tahu yang mana satu diantara anak keturunannya yang akan mengabdi kepadanya? Dan ketika seorang anak telah mengabdi,bukan tidak munngkin ada orang tua yang kurang mensyukuri…!Dan begitulah..!Pada akhirnya kita akan diberangkatkan,disimpan untuk ditinggalkan dan bisa jadi dilupakan! .Jangan lalaikan tugas dan kewajiban,,jangan biarkan duka menguasai jiwa.Tawa dan senyuman bisa jadi isyarat ancaman , sedang wasfada dan ketegasan adalah keistimewaan & awal diraihnya kemenangan. ;,Berjuang tanpa pengorbanan hanyalah khayalan,sekaligus isyarat, betapa lemahnya indera keenam !
Jalan yang didepan begitu rumit dan panjang,kawan?  Akankah cita-cita tercapai bila tidak segera menyatukan kekuatan dan menyingkirkan perbedaan? Kenapa ungkapan kasih dan sayang dijadikan sebagai penutup kelicikan? Kenapa tinggi hati dijadikan sebagai petunjuk jalan? Perhatikanlah ayat :41 Surah Ibrahim ,yang merupakan senandung orang-orang  yang selalu membudidayakan persaudaraan,dengan doa , mereka tebarkan perdamaian sekaligus membuka pintu keselamatan.
           
Artinya: Ya Tuhan kami, beri ampunlah aku dan kedua ibu bapakku dan sekalian orang-orang mu'min pada hari terjadinya hisab (hari kiamat)".

            Cobalah berenang walau kemungkinan akan tenggelam,karena itu lebih baik dari pada seharian merangkai angan-angan!Terhadap niat dan keinginan,apa saja yang telah dipersiapkan supaya kehidupan kita damai adanya,penuh kesejahteraan?Demi merangkai insan budiman,baca dan pahamilah al qur an,jangan sekedar didendangkan diperlombakan,melainkan dikaji ,disebarkan selanjutnya diamalkan;Bahwa al qur an adalah terapi,maka coba dihayati pengumuman yang tercatat pada surah Isra’:82 ,yaitu hidang lezat yang menyegarkan.
           
Artinya: Dan Kami turunkan dari Al Qur'an suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al Qur'an itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian.
            Rumit memanglah rumit…bila orang yang berbuat baik dibuat sakit. Sempit bukan berarti sulit……gerah selalunya menciptakan resah dan rasanya sangat lelah jika yang dikasihi sering bertingkah!
            Bahwa ayah dan ibu kita bukanlah pajangan , mereka adalah insan yang wajib dimuliakan…..Karena cubitannyalah kita menjadi pandai mengaji dan oleh amarahnya kita mampu hidup mandiri..Tetapi…. kenapa kita sering salah sangka terhadaap mereka – kita bahkan pernah menentang mereka…menyakiti mereka , begitukah…? Padahal….Jika orang tua kaya ,maka anak-anaknya laksana Ratu dan Raja , tetapi manakala anak yang berjaya , sering orang tua diperlakukan bagaikan hamba sahaya.  Sesungguhnyalah! ; Kasih Ibu tidak terbatas – Kasih ayah sepanjang jalan – sedang kasih anak kepada orang tuanya hanya selebar telapak tangan! Seonggok pertanyaan yang terus mendominasi relung fikiran ; Seperti apakah kehidupan kita dimasa yang akan datang? Jawabannya adalah; Seperti apa kesungguhan kita membagahagiakan ayah dan bunda kita?. Jelas dan terang bukan? Selesai!!!
TAAT KEPADA ALLAH ,RASUL & KEDUA ORANG TUA
            Duhai…..! Mengapa menghina orang yang dicinta ? Kenapa menyakiti orang yang mengasihi? Apakah buah pelajaran adalah kesombongan? Apakah harta pertanda kemuliaan , adakah sudah merasa mampu membeli kehidupan orang?
            Dalam sibuk dan dalam diam ,adalah saat dimana setiap kita merenung dan intropeksi diri. Betapa lemah dan ringkasnya pemahaman kita terhadap kehidupan yang sedang dilalui, alangkah dangkal dan cerobohnya kita memahami makna ibadah dan pengabdian …dan sangat angkuh ketika menghargai kebaikan orang!
            Ya Rab…! Bantu kami ya Sulthan , bimbing kami supaya tidak berlama-lama dalam kelalaian – tidak terburu buru melakukan kesalahan dan tidak bermalas malasan melaksanakan amal kebajikan.
            Alangkah pendeknya hidup yang dilalui jika jatah umur  hanya dipergunakan untuk menebar kebencian?, sucikanlah hati dari beragam dengki dan kesesatan!Dan belajarlah mengenal “lalai”. Karena kelalaian adalah laksana irama,jika mudah larut dalam buaian nadanya,oleh lekak lekuk suara penyanyinya,maka luruhlah kesadaran,sirnalah ketenangan dan lahar kemunafikanpun akan membanjiri kehidupan.Kemudian,dengarlah….amalkanlah….dan lihatlah ultimatum yang tercantum pada surah Lukman:17,sembari membayangkan wajah kedua orang tua kita.
           
Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah).
            Wajahku , wajahnya…manakah sesungguhnya wajah kita? Adakalanya begitu bangganya sebagian orang ketika menyadari betapa elok dan moleknya wajah yang dia miliki. Apakah yang kita yakini wajah kita,benar-benar kepunyaan kita…kita yang menempanya,kita yang menguasainya…? Kita hanya penikmat dan untuk bersyukur,sepertinya harus dicubit lebih dahulu oleh penguasa alam yang maha Bijaksana,itukah yang kita tunggu?
Alangkah besar jasa dua pasang tangan yang telaten mengusap,membersihkan dan memelihara hidup dan kehidupan kita,sesungguhnya  wajah rupawan yang dibanggakan adalah perpaduan dua lukisan wajah ayah dan ibunda kita!.t.
Adalah ayah dan bunda kita…!Lewat doa, mereka titipkan kita kepada Zat yang maha Memelihara.mereka meminta dengan sekhusuk-khusuknya supaya kita lebih berjaya dari mereka,supaya kita lebih tinggi pendidikannya dari mereka,supaya rumah kediaman kita bagaikan istana dan seterusnya…dan selanjutnya.
 Ayah dan bunda kita…yang adakalnya nasib mereka begitu malang oleh ulah anak-anak yang dilahirkannya,sebagian mereka sengsara oleh karena keteledoran anak yang diDIDIK dibesarkannya.Namun demikian ,ada juga orang tua yang tega memangsa darah dagingnya.
            Pernahkah kita berhitung,betapa besar dosa dan kesalahan kita terhadap mereka,atau justru kita yang merasa, bahwa segala jasa orang tua  telah kita bayar lunas? Ya…Ilahi….Betapa sombongnya hati kami…..sangat ceroboh tindakan kami…sangat tak senonoh perilaku kami…..begitu compang campingnya tutur kata kami ketika berucap sapa dengan mereka!
            Muliakan mereka ya Rabb..! Anugerahkan kepada mereka kenikmatan yang tidak akan pernah kami dapatkan….yang tidak pernah kami bayangkan….Mereka...ayah dan bunda kami, adalah lentera jiwa kami,karena kasih sayangnya Engkau selamatkan kami, karena kemiskinannya…Engkau cukupkan kehidupan kami…karena kebodohannya…Engkau tinggikan pendidikan kami….!Saudara… hempaskanlah beban batin dengan memamerkan pengabdian serta fahami dan mengamalkan surah al isra;23,supaya hidup kita tenang adanya.
           
Artinya: Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.
            Sahabat dekat yg berbahagia!
            Selama dunia ini masih ada…bahkan ketika tiba masanya dunia ini dilipat dan diganti oleh Pemiliknya,selama itu pula kisah kasih maupun kisah sedih antara hubungan orang tua dan anaknya akan terus berlanjut,sampai tiba masanya seluruh makhluk dikumpulkan disatu padang,diruang sidang Pengadilan Ilahi.
            Akan terlepaskah kita dari satu persoalan yaitu hubungan dengan kedua orang tua kita? Dengan apa kita menebusnya sekiranya nanti kita ditetapkan sebagai anak durhaka,selanjutnya akan ditenggelamkan didalam api yang menyalak dan menyala.? Pada saat itukah kita baru meneriakkan kata ayah dan ibu..? Apakah pada saat itu baru kita menyadari betapa besar jasa setiap orang tua?
            Sesungguhnya,air susunya yang pernah kita nikmati tidak akan pernah mampu kita membayarnya apalagi menggantinya.Jadikan itu sebagai bahan renungan? Lalu kenapa masih  lalai dan membiarkan orang tua yang sudah tertatih-tatih terus terusan mencari nafkah?  Sementara disaku  uang berjuta-juta?.Terkadang,dimeja makan,bersama teman-teman begitu banyak uang berhamburan,sementara dimeja makan orang tua yang sudah usang hampir hampir tidak ada apa apa yang bisa dimakan.! Selesai.


TERAPI BATHIN III
Hendaknya kita senantiasa menyadari dimana kaki sedang berpijak – tidak bersyukurkah tentang tubuh mulus yang dimiliki? Siapakah yang merawatnya…? Kita hanya membanggakannya dan ketika tubuh terluka hatipun meronta,namun tetap saja tidak teringat dengan tangan-tangan lembut yang selama puluhan tahun  mengelus dengan belaian kasih sayang.           
            Lihatlah kekurangan dan   rubahlah perangai-jangan teramat banyak berandai-andai karena itu hanya akan membuat jiwa terkulai. Jika teramat sering burung berkicau- cepat atau lambat suara akan serak dan parau.Sehingga akan melupakan bahwa dibagian tubuh ditumbuhi panau,akibatnya matahari petang akan dikatakan silau..Sedang suara dihidung yang disebut sengau,adakalanya menjadi hiasan untuk menghimbau,bahwa yang sibuk bukan berarti hatinya galau,tetapi bagaimana cara kita merangkai yang buram menjadi berkilau,seperti menjinakkan para perusuh yang selalu bikin kacau,tidak harus dihadapi dengan mengacungkan pisau.        
Muslimin & muslimat yg budiman!
Merebut milik orang jangan dibiasakan,tetapi rebutlah hati setiap orang,. Memfitnah bukanlah pertanda garang,melainkan cermin hati yang sedang gersang.,seperti orang yang menguku jujur padahal curang!, Pintar belagu… tetapi hati dibiarkan telanjang-bicara banyak tetapi kemana pergi minta disayang,bukankah itu pertanda betapa saraf sedang tegang dan bersegeralah mengakui kesalahan supaya yang gelap berubah terang?
Sesungguhnya yang tidak mungkin didapatkan,bukan tidak bisa pegang , seperti merindukan yang jauh,selalunya akan datang….dan bagai dalam gelap,bukankah banyak yang bisa dipandang? Dari kejauhan sering suara terngiang dan wajah terbayang,bukankah itu sebagai isyarat bahwasanya kita tetap bisa menyeberang?
Membicarakan dosa yang telah dilakukan bukanlah kesombongan ,tetapi awal bermulanya kemuliaan,apalagi Allah senantiasa memaafkan dan memahami betapa kita sangat rentan dengan virus kesesatan.Untuk itulah kita dihimbau,supaya tidak terus menerus dibelenggu rasa ketakutan terhadap masa lalu  yang kelam.Pada surah alfurqan:58.diumumkan!
Artinya: Dan bertawakkallah kepada Allah Yang Hidup (Kekal) Yang tidak mati, dan bertasbihlah dengan memuji-Nya. Dan cukuplah Dia Maha Mengetahui dosa-dosa hamba-hamba-Nya,.
Selesai!!!!
Jika hati sedang kesepian ,adakah tempat yang bisa dijadikan sebagai pelabuhan? Sepinya hati biasanya berbuhubungan erat dengan hati yang lain… atau karena sudah lama tidak berkomunikasi dengan Zat yang menguasai hati? Buku yang berasal dari langit yang telah lama  disebarkan ,kenapa hanya disimpan dalam lemari.Buka dan bacalah al qur an,bertanya dan patuhilah nasehat atau arahan – jauhkan dan kucilkanlah kesombongan dan mendekat serta ikutilah langkah sang juragan. Pada surah Annas,kisah diberitakan – obat ditawarkan dan amalan dibentangkan. Adakah kita berkenan menjadikannya sebagai pegangan,tidak sekedar dibaca didendangkan, melainkan dikunyah kemudian ditelan dan sedapat mungkin berusaha menyebarkan dengan cara mengajarkan atau menjadikannya laksana bingkisan untuk dikirimkan kesetiap hati yang sedang pingsan.?. Sekesta rembulan emas.
            Peluklah erat nasehat para nabi , pedomani firman Tuhan dalam buku suci al qur an atau mendekat dengan orang yang memiliki pemahaman yang dalam-yang mempunyai seribu jalan dalam menghadapi permasalahan,.Mereka adalah yang memiliki kesabaran yang senantiasa tercermin lewat raut wajahnya yang tenang dan dalam,merekalah orang-orang yang bergelut dan asyik dengan ilmu,…. aqidah mereka bening tidak bercampur aduk , tidak doyan menyeruduk karena manusia bukanlah hewan yang memiliki tanduk.
            Dosa jangan dipupuk tetapi diimbangi. Kesalahan jangan ditumpuk tetapi dibenahi. Dan orang yang akan segera sampai kepantai harapan adalah orang yang selalu berkesempatan menasehati dirinya,dia bertasbih untuk membersihkan , dia bertahmid supaya dimuliakan dan dia bertakbir untuk mengucilkan keangkuhan.Dan dalam kesendirian dia melakukan renungan,dia jelajahi kebesaran Kuasa Allah ,dia syukuri nikmat walau sekecil apapun!
            Saudara…!Kita tidak akan besar walaupun disebut sebagai pembesar, kita hanya hanya akan besar, jika mengecilkan diri dihadapan Zat yang Maha Besar!
            Didalam diam dan disaat merenung , akan terlihatlah berbagai kesalahan-akan terbukalah yang disembunyikan dan rasanya sangat menjijikkan , terasa bergetar seluruh badan , seakan terlepas tulang belulang…dan perasaan benci kepada diri sendiripun seakan tak terhankan.begitulah… apabila jalan kebenaran telah diperlihatkan.
            Tanyalah kepada diri sendiri,jika hati kering , gelisah karena rindu , resah karena merasa dibelenggu , dimanakah arah menuju pintu? .Kalau sudah terlanjur merasa pintar , ,maka yang hilang adalah sikaf sabar!  Wahai Pengenala….! Menyepelekan kebaikan orang,bagaikan menabur racun disekitar hidung .Memaksakan kehendak sama artinya bicara ngaur tetapi mengaku bijak.Begitu sulitkah mengakui kelemahan ? Adakah bunga akan menjadi kumbang?
            Ungkapan atau pernyataan bukan sekedar untuk didengar , syair atau seloka dirangkai bukan sekedar penyampai kabar; adapun suara hati yang sering disepelekan,menandakan betapa rendahnya mutu keimanan,yakni kurangnya pemahaman terhadap makna takdir.
            Mari belajar dalam kegelepan,sebab terang adakalanya dianggap kelam.Jangan menunggu datangnya tiupan yang menghinakan baru bergegas merubah keadaan.Mumpung sehat masih menghinggapi badan , selagi ada teman yang memberi perhatian,hendaknya tidak dianggap seperti aroma bau ketika melintas disebelah kandang kerbau.         
            Teman dekat yang sedang gundah gulana!
            Resah itu menyesakkan dada…,dan kesombongan yang tidak disadari jauh lebih menyesakkan bahkan akan melenyapkan masa depan.Kepatuhan yang setengah hati adalah ganjalan,sedang ketulusan….itulah pertanda kepasrahan.Dengan kefasrahan , kita akan diajarkan dan diperlihatkan; tidak membeli bukan berarti tidak dapat memiliki – tidak bergerak bukan berarti tidak sampai ; jauh dan dekat hanya sebutan,haqikatnya bisa dijelajahi dengan hitungan waktu yang bersamaan.Seperti ketika yang kaya dengan simiskin sama-sama dibungkus kain kafan,dimanakah letak perbedaannya?Selesai!!!
TERAPI BATHIN IV.
Dengarkanlah pengumuman Allah pada surah: Saba’:36.

Artinya: Katakanlah: "Sesungguhnya Tuhanku melapangkan rezki bagi siapa yang dikehendaki-Nya dan menyempitkan (bagi siapa yang dikehendaki-Nya), akan tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.
            Alangkah indahnya kehidupan pemilik hati , ketika dihina,disakiti dia tidak berlari,mengetahui  dipermainkan,dia malah menyerahkan diri dan disaat dibutuhkan diapun melayani tanpa ada perasaan benci,apakah orang seperti itu karena hatinya telah mati?
            Dan orang yang belum menyadari,bahwa insan seperti itu termasuk langka pada zaman ini,,,,akan tiba saatnya, dimana kepedihan akan menyanyat hati,ditinggal sang pengabdi ,meski tubuh sang pengabdi tetap bisa didekati,tetapi hatinya telah bersembunyi,jiwanya telah dikunci ,dan bila itu terjadi,dunia yg lapang seakan sempit sekali!
            Begitu seringnya kita terkulai oleh rayuan,,,sering kita lupa mengenal warna.Nasehat dianggap bagai benda yang cacat , sedang janji-janji yang tak bertepi diartikan sebagai kasih sayang sejati.
            Hanya kepada Allah kita berharap , tempat kita menghadap,memohon dan bertaubat,lalu belajar mengenal adab ! Supaya ilusi dan fatamorgana tidak dianggap fakta. Mari bergegas membenahi , bermusyawarah merehabilitasi . membersihkan nista tumpukan noda. Lagu:Bongkar.
            Pilu memang ngilu , sakit tidak harus menjerit ,berkelakar adalah obat bagi jiwa  yang sedang merintih,untuk emosi yang sedang mendidih, sedang tenteramnya hati hanya tercipta dari kecintaan kepada kitab suci al qur an.
            Kuda sering meringik , rampok pandai melirik,adakalanya yang demikian disebut permainan diajang politik,sedang yang alim adakalanya terlalu baik sehingga sering tak sadar diperlakukan licik. Namun itu lebih pantas dikatakan cerdik dibandingkan orang pandai yang berprofesi sebagai tukang tindik, menyebarkan kebohongan didepan public pandai menggesek dan menggosok,untuk membuat orang yang didengki supaya terusik.
            Sudah cukup banyak korban bergelimpangan akibat ulah perangkai rekayasa.Bumipun sudah jenuh diperlakukan tanpa perhitungan,akibatnya gunungpun meletus,air laut bergolak dan angin yang sesungguhnya lembut tiba-tiba berubah menjadi badai,menerbangkan sekaligus membuka rahasia para ahli rekayasa..
Cukup sulit menyatukan yang telah remuk,jauh lebih mudah membuat yang kurus menjadi gemuk. Zat yang maha Perkasa telah lama menawarkan cara penyelesaiannya,supaya yang susah tidur segera mengantuk dan yang berselisih secepatnya berembuk. Firman Allah pada surah Hud ayat:3 kita jadikan sebagai petunjuk.
           
Artinya: dan hendaklah kamu meminta ampun kepada Tuhanmu dan bertaubat kepada-Nya. (Jika kamu, mengerjakan yang demikian), niscaya Dia akan memberi kenikmatan yang baik (terus menerus) kepadamu sampai kepada waktu yang telah ditentukan dan Dia akan memberi kepada tiap-tiap orang yang mempunyai keutamaan (balasan) keutamaannya. Jika kamu berpaling, maka sesungguhnya aku takut kamu akan ditimpa siksa hari kiamat.
            Ya Ilahi….alangkah dangkalnya pemahaman kami,perut yang sejengkal hendak dipenuhi seiisi bumi – orang yang baik sering kami belakangi , yang penyabar kami kotori ,sementara yang dhalim,yang tak layak dihormati, kami puja dan puji.
            Tunjuki kami ya Rabb’; Bimbingkan kami ya Hady….ampuni kami ya Ghaffar! Yang tidak gatal kami garut – yang tidak berpeluh kami usap,sementara yang kelaparan kami tertawakan. “ Lagu : 110, Bencana.
            Saudara seiman seagama!
            Jangan mengambil keputusan dalam keadaan bingung-tidak pula bertindak ketika sedih atau marah. Sakit memanglah sakit , bila terbiasa bebas tiba-tiba dipingit.Tetapi bila tujuan akhirnya untuk kebaikan,untuk mempersatukan perbedaan,bukankah yang demikian itu suatu  anugerah?          
            Ingatlah apa yang dahulu selalu dibenci,tepatnya ketika ayah dan ibu kita memaksa belajar dan mengaji, kita menggapnya satu penyiksaan , kita anggap orang tua tidak berperasaan. Namun ketika beberapa tahun kedepan,disaat kita menyadari betapa berharganya ilmu pengetahuan, jiwapun tersandar,terkulai dan baru merasakan bahkan bangga dengan hardikan dan cubitan yang berasal dari kedua orang tua kita.
            Teman dekat Rahimakumullah!
            Sesuatu hanya akan sempurna jika diawali dengan niat yg bersahaja , keindahan tidak akan lahir bila perbedaan antara lelaki dan wanita dianggap sebagai penghalang.Bila saling memahami , jika sama-sama mengetahui dan selalu merasa memerlukan bimbingan,maka tidak akan ada kesulitan yang tidak bisa diatasi , justru akan mensyukuri jika ada orang yang sudi,senang menasehati,maka itulah orang yang mengerti.
            Menyenangkan perasaan sangatlah mudah , tetapi menciptakan ketenangan dalam keadaan resah,siapakah yang mampu? Banyakkah yang tau? dan jika diajarkan apakah semua orang mau? Perhatikan ayat 28 surah arra’du!
           
Artinya: (yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.
            Banyak yang mau beramal,tetapi tidak banyak yang mau mengajarkannya. Namun ketika ada yang bersedia mengajarkan,mengajak merubah sikap,adakalanya yang diajari yang tidak sudi,bahkan bisa dianggap mengintimidasi.Agaknya seperti itu yang disebut dengan sombong. Kalau sudah sombong tentulah pembohong , mengaku orang yang banyak menolong,tetapi pada saat yang lain selalu melolong minta disokong.
            Petuah dan nasehat adalah warisan yang tidak pernah usang,selalu dibutuhkan dan memegang peranan dalam mengharungi gelombang kehidupan. Tangkap dan peluklah erat jika ada yang dengan tulus memberi pelajaran,apalagi pelajaran tersebut disampaikan dengan sentuhan kasih sayang!
            Cobalah rasakan ketika shalat berjemaah dengan orang yang dikasihi dan mengasihi,orang yang dicinta dan mencintai,orang yang disenanangi atau dihormati,seakan kita sedang bergerak meninggalkan dunia,seakan sedang berjalan menuju tanah dambaan , tempat yang diidam-idamkan. 
            Waktunya sudah sangat mendesak untuk kembali kepada ajaran Ilahi , konsep yang diketengahkan oleh orang-orang pintar ternyata semakin jauh dari kebenaran,seperti makanan basi yang dipanaskan.Simak dan perhatikanlah….! Jika benar apa yang sering diseminarkan – yang sering didengung-dengungkan , dibukukan untuk diperjual belikan,tentu dunia tidak terus menerus menggeliat. Dimana-mana bencana datang silih berganti;Apakah itu bukan bukti jika kepintaran tanpa keimanan adalah ancaman?
            Sudah teramat letih warga dunia ini menonton perilaku sebagian pembesar,seperti letihnya jiwa seorang ibu menasehati anaknya anaknya ,seperti perihnya hati suami yang jarang menikmati ketulusan layanan istrinya atau seperti kejenuhan seorang kekasih merubah kebiasaan buruk orang yang disayanginya.
 Sering sekali terjadi,,,hanya karena ingin menyenangkan,kebohonganpun dilestarikan ,karena takut dikatakan tidak menaruh pengertian, kepalsuanpun dipoles sehingga terlihat seperti aslinya.Padahal…..membiarkan kesalahan karena takut tidak kebagian,adalah awal kehancuran… dan itu adalah kejahatan? Ternyata….dan adakalanya ,demi lahirnya perubahan ,indahnya hubungan ,kita harus berani mengambil keputusan,kita harus menerima jika dikatakan kejam dan kita harus kuat untuk tidak makan walaupun perut sedang keroncongan. Adakah keberanian  melakukan yang demikian? Ya Rabb…ajarkan kepada kami arti kejujuran.!!!. Selesai.

           

Tidak ada komentar:

Posting Komentar