SHARHIL
QUR AN 2016.
Utusan:
Tema/judul.
1.Keluarga dan
pembentukan kerakter anak bangsa.
Muslimin & muslimat;Dewan hakim yang arif bijaksana!
Buku peringatan telah
diturunkan,diajarkan disebar
luaskan, diperaktekkan
dalam hidup & kehidupan sang teladan,pemimpin terbesar sepanjang zaman, Rasulullah saw.Untuk selanjutnya sebagai pedoman & petunjuk
jalan bagi
orang-orang yang beriman.
Akan tetapi masih saja
terjadi pendurhakaan dan
penganiayaan.Coba perhatikan untaian pepatah berikut ini.
Bila orang
tua kaya,maka anak-anaknya seperti ratu & raja,tetapi manakala anak yang
berjaya,sering orang tua diperlakukan bagai hamba sahaya”........!
Terkadang, uwang disaku berjuta juta,terlihat gagah dan berjaya,dihormati dari ujung kaki
hingga kepala,tetapi orang tua
dibiarkan kelaparan, sengsara terlunta-lunta....!
Fikir dan coba renungkan!!!;
sepasang orang tua dan terkadang hanya satu orang tua,mampu membersarkan & menyekolahkan
5 orang anak sekaligus,tetapi sering lima orang anak tidak mampu membahagiakan
kedua orang tua atau seorang ibu.Lupakah kacang akan kulit atau kacang tidak
mengaku memiliki kulit??
Duhai,, Mengapa
menghina orang yang dicinta ? Kenapa menyakiti orang yang mengasihi? Apakah
buah pelajaran adalah kesombongan? Apakah harta pertanda kemuliaan , adakah
sudah merasa mampu membeli kehidupan orang,membayar lunas jasa kedua orang tua?
Mencaci,mengusir,menggugat
dipengadilan,membuang ditengah jalanan,ASTAGHFIRULLAH!!!.Coba dirinci,baca dan teliti buku al qur an yang suci,adakah
ayat yang membolehkan orang tua dititip dipanti jompo jika mereka memiliki
anak???.
Berdasarkan ungkapan
tersebut,maka saya akan sampaikan sharahan dengan Judul.
Keluarga dan Pembentukan
Kerakter anak Bangsa.
berfirman Allah swt pada surah al
isra;23.
Artinya: Dan Tuhanmu telah memerintahkan
supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika
salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam
pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya
perkataan "ah" dan
janganlah kamu membentak mereka dan
ucapkanlah kepada mereka perkataan yang
mulia.”
Dalam tafsir Ibnu katsir
dijelaskakn, bahwa Allah memerintahkan kepada hamba-hamba-Nya untuk menyembah Dia semata, tidak ada sekutu bagi-Nya. Kata “qada” dalam ayat
ini mengandung makna perintah.!
Untuk itu Allah SWT berfirman :
وَبِالْوَلِدَيْنِ إِحْسَـناً
Dan hendaklah kamu berbuat baik kepada ibu bapakmu”
Yakni Allah memerintahkan kepada
setiap anak untuk berbuat baik kepada ibu bapaknya.Makna ayat ini sesuai dengan
firman Allah yang disebutkan dalam ayat 14 surah lukman.
اَن اشْكُرْلى
وَلوَالدَيكَ. الَى المَصير
Bersyukurlah kepada Ku dan kedua
orang tuamu, hanya kepada-Kulah kembalimu. (QS. Luqman:14).
Ada pun firman Allah :
إِمَّا
يَبْلُغَنَّ عِندَكَ الْكِبَرَ أَحَدُهُمَا أَوْ كِلاَهُمَا فَلاَ تَقُل لَّهُمَآ
أُفٍّ
jika salah satu dari keduanya
atau kedua-duanya telah berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka janganlah
sekali-kali kamu mengatakan “ah”
kepada keduanya.
maksudnya; janganlah seorang anak mengeluarkan kata-kata
yang buruk kepada keduanya,sehingga kata “ah”
yang merupakan kata-kata buruk yang paling ringan tidak diperbolehkan.
وَلاَ
تَنْهَرْهُمَا
Dan janganlah kamu membentak mereka;Yakni janganlah seorang anak bersikap buruk kepada kedua orang tuanya,
seperti yang dikatakan oleh Ata Ibnu
Rabah sehubungan dengan makna firman-Nya:
وَلاَ
تَنْهَرْهُمَا
Dan janganlah kamu membentak mereka;Maksudnya, janganlah kamu menolakkan kedua tanganmu terhadap
keduanya.
Setelah melarang mengeluarkan
perkataan dan melakukan perbuatan buruk terhadap kedua orang tua, Allah
memerintahkan untuk berbuat baik dan bertutur sapa baik terhadap kedua orang
tua. Untuk itu Allah berfirman:
وَقُل لَّهُمَا
قَوْلاً كَرِيمًا
Dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia;Yaitu bertutur sapa baik dan
lemah lembut serta berlaku sopan santun
kepada keduanya dengan rasa penuh hormat dan memuliakannya.
Dari Abu Hurairah radhiyallaahu
‘anhu, belia berkata, “Seseorang datang kepada Rasulullah shalallahu
‘alaihi wasallam dan berkata, ‘Wahai Rasulullah, kepada siapakah aku harus
berbakti pertama kali?’ Nabi shalallaahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Ibumu!’ Dan orang tersebut kembali
bertanya, ‘Kemudian siapa lagi?’ Nabi shalallaahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Ibumu!’ Orang tersebut bertanya
kembali, ‘Kemudian siapa lagi?’ Beliau menjawab, ‘Ibumu.’ Orang tersebut bertanya kembali, ‘Kemudian siapa lagi,’
Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Kemudian ayahmu.'” (HR.
Bukhari no. 5971 dan Muslim no. 2548)
Ketahuilah..!Bahwa ayah dan ibu kita bukanlah pajangan ,
mereka adalah insan yang wajib dimuliakan…..Karena cubitannyalah kita menjadi
pandai mengaji dan oleh ketegasan dan ketegarannya kita mampu hidup mandiri.Betapa tidak,”?kasih ibu tidak
terbatas , kasih ayah sepanjang jalan;sedang kasih anak kepada orang tua hanya
selebar telapak tangan.” Yang mulia Rasulullah saw bersabda.
:سلم و عن عبد الله بن عمرو قال : قال رسول
الله صلى الله عليه
دين رضا الله في رضا الوالدين و سخط الله في سخط الوال
Dari Abdullah bin 'Amr beliau berkata; Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda; Ridha Allah pada ridha orangtua dan murka Allah pada murka orangtua (H.R.Al-Baihaqy).
دين رضا الله في رضا الوالدين و سخط الله في سخط الوال
Dari Abdullah bin 'Amr beliau berkata; Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda; Ridha Allah pada ridha orangtua dan murka Allah pada murka orangtua (H.R.Al-Baihaqy).
Muslimin yang berbahagia!
Dalam membentuk kerakter
putera-puteri bangsa,orang tua adalah guru pertama dalam kehidupan setiap
anak-anaknya.Dan ketika setiap anak mampu menangkap pesan dan mengamalkan nasehat yang
disampaikan kedua orang tuanya,maka langkah berikutnya akan lebih mudah dalam
menghadapi setiap tantangan kehidupan.
Untuk itu,bersegeralah menebar
& menabur bakti terhadap keduanya”diantaranya :taat dan patuh terhadap
perintah kedua orang tua selama keduanya tidak memerintahkan bermaksiat atau
berbuat syirik kepada Allah swt.Bersikap hormat,sopan santun,baik dalam tingkah
laku maupun ketika bertutur kata,terlebih ketika mereka diusia senja.
Mengikuti keinginan atau saran
orang tua dalam berbagai aspek kehidupan,baik masalah
pendidikan,pekerjaan,jodoh & membantu keduanya secara fisik dan materil.
Menjaga kehormatan dan nama baik
mereka – menjaga,merawat ketika mereka sakit.Ketika mereka meninggal
dunia,”BIRRUL WALIDAIN” masih akan berlanjut dengan cara mengurus jenazahnya dengan
sebaik-baiknya – melunasi semua hutangnya – melaksanakan wasiatnya dan
meneruskan silaturrahmi yang mereka bina sewaktu hidup dengan cara memuliakan
sahabat-sahabatnya dan mendoakannya.
Ibnu Katsir dalam tafsirnya
menjelaskan supaya kita mendoakan kedua orang tua sebagaimana nabi Ibrahim a.s.
berdoa terhadap orang tuanya,baik semasa hidup terlebih ketika mereka telah
tiada.Doa tersebut terlukis indah pada surah Ibrahim.41.
مَ يَقُومُ الْحِسَابُيَوْ رَبَّنَا اغْفِرْ
لِي وَلِوَالِدَيَّ وَلِلْمُؤْمِنِينَ
Ya
Tuhan kami, beri ampunlah aku dan kedua ibu bapaku dan sekalian orang-orang
mukmin pada hari terjadinya hisab (hari kiamat).
AMIN YA MUJIBASSAILIN.
Kepulau penyengat belajar menyelam
Kepada orang tua hendaklah patuh
Kami akhiri sharahan dengan salam
ASS. Warahmatullahi Wabarakatuh!!.
SHARHIL QUR AN 2016.
Utusan:.
“Tema”
2.Ekonomi Syariah Di era Pasar Bebas.
Muslimin & Muslimat Rahimakumullah!
Dewan hakim yang terhormat
& bijaksana!
Yang halal sudah
terang dan yang haram sudah jelas.Perintah dan larangan sudah lama
disampaikan,diperaktekkan oleh yang mulia nabi Muhammad saw sebagai pedagang ulung,yang selalu untung krn kejujuran selalu dijunjung.Kemudian
prinsip-prinsip ekonomi islampun diajarkan & ditindak lanjuti oleh para
sahabat yang senantiasa berpegang teguh kepada alquranul karim buku suci yang agung.
Tetapi yang terjadi
kemudian sangat berbeda dengan kenyataan,seakan halal dan haram tidak ada
bedanya,sampai ada ungkapan yang mengatakan “yang
haram saja susah apalagi yang halal?”.
Maka terjadilah
penimbunan barang,harga naik tak terkendali,dipermainkan oleh perorangan atau
kelompok yang tidak berkeadilan,yang hanya memikirkan keuntung sesaat dengan
melanggar nilai dan aturan,bahkan ketika harga minyak dunia sudah turun dan
Indonesia turut serta menurunkan minyaknya,tetap saja harga-harga barang tidak
turun-turun.
Akibatnya yang
miskin semakin melarat,pengangguran tumbuh
dengan pesat,pencurian dan perampokan
semakin dahsyat,hukum tersendat
karena ada hakim yang diperalat.
Berdasarkan
pernyataan tersebut, maka kami memilih sharahan denganJudul.:
“ EKONOMI SYARIAH DI ERA PASAR BEBAS”
Ekonomi
syariah merupakan ilmu pengetahuan sosial yang mempelajari masalah-masalah ekonomi kerakyatan yang diilhami oleh
nilai-nilai Islam. Adapun ekonomi syariah, berbeda dari
kapitalisme, sosialisme, maupun komunisme.Islam menentang eksploitasi oleh
pemilik modal terhadap buruh yang miskin, dan melarang
penumpukan kekayaan. Selain itu, ekonomi dalam kaca mata Islam merupakan
tuntutan kehidupan sekaligus anjuran yang memiliki dimensi ibadah yang
teraplikasi dalam etika dan moral.
Islam
melarang ummatnya mengamalkan ajaran islam secara parsial,melainkan secara
keseluruhan (kaffah).Oleh karena itu,setiap membahas permasalahan ekonomi
,pasti membahasa hukum-hukum islam khususnya untuk menetapkan mana yang halal
dan mana yang haram.Berfirman Allah pada surah albaqarah.42.
وَلاَ تَلْبِسُواْ
الْحَقَّ بِالْبَاطِلِ وَتَكْتُمُواْ الْحَقَّ وَأَنتُمْ تَعْلَمُونَ
Artinya:Dan janganlah kamu campur
adukkan yang hak dengan yang bathil dan janganlah kamu sembunyikan yang hak
itu, sedang kamu mengetahui.
Dalam tafsir Ibnu Kastir ayat tersebut
dimaknai,bahwa Allah Ta’ala melarang dua hal penting:Yakni, tidak mencampuradukkan
keyahudian dan kenasranian dengan
keislaman, tidak mencampur adukkan yang haq dengan
yang bathil atau tidak menganggap jual
beli sama dengan riba.
Tetapi yang terjadi kemudian,sering
prilaku riba dibungkus dengan mengatas namakan ilmu pengetahuan yaitu yang
disebut dengan “prinsip ekonomi yakni, dengan modal yang sekecil-kecilnya akan
memperoleh untung sebesar-besarnya.”
Hadirin yang dimuliakan Allah!
Menghidupi
diri dan keluarga dengan usaha jual beli adalah hal yang lumrah dan selalu
berlaku setiap hari dan berbulang kali.Mulai dari menjual air hingga api,menjual ikan dan membeli sapi inport dari luar negeri.
Terkadang
demi ambisi,banyak hal yang janggal dilakoni,hukum dicipta kemudian diselingkuhi atau dengan alasan
mendapat tekanan,firman firman Allah pun dikebiri,yang
mungkar didekati dan yang ma’ruf
dihindari dijauh-jauhi. pembeli dibohongi karena barang palsu
dinyatakan asli. ,.Nauzubillahi min
jalik!!
Mencari keuntungan dalam perekonomian
tanpa mengindahkan nilai-nilai adalah “riba”sementara
segala
aturan yang diturunkan Allah swt dalam sistem Islam mengarah pada tercapainya kebaikan, kesejahteraan, keutamaan, serta
menghapuskan kejahatan, kesengsaraan dan kerugian pada seluruh ciptaan-Nya.
Demikian pula dalam hal ekonomi, tujuannya adalah membantu manusia mencapai
ketenangan di dunia dan di akhirat. Berfirman Allah swt pada sr.albaqarah:276.
يَمْحَقُ اللّهُ الْرِّبَا
وَيُرْبِي الصَّدَقَاتِ وَاللّهُ لاَ يُحِبُّ كُلَّ كَفَّارٍ أَثِيمٍ
“Allah memusnahkan riba
dan menyuburkan sedekah. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang tetap dalam
kekafiran, dan selalu berbuat dosa.QS Al-Baqarah: 276).
Maksud;“YAM HAMKULLAHURRIBA”adalah,bahwa Allah swt,akan memusnahkan harta riba dan harta yang
bercampur dengan riba dengan meniadakan berkahnya.
Sedang kalimat;’WAYURBIS
SHADAQAT”
ialah bahwa Allah swt akan menumbuh kembangkan harta yang telah dikeluarkan sedekahnya sesuai
dengan ketentuan-ketentuan agama atau melipat gandakan berkah harta tersebut.Demikian penjelasan
pada Tafsir Kementerian agama R.I.
Imam An-Nawawi
rahimahullah berkata: “Telah Ijma’ seluruh ulama Islam tentang pengharaman riba
dan ianya termasuk dalam kategori dosa besar, dan dikatakan juga Riba
diharamkan oleh semua agama , antara yang berpendapat demikian adalah Imam
Al-Mawardi.”
Dari Abu Hurairah ra. menuturkan bahwa Nabi saw. Bersabda :
الرِّبَا سَبْعُوْنَ حُوْبًا أَيْسَرُهَا أَنْ يَنْكِحَ
الرَّجُلُ أُمَّهُ»»
"Riba
itu (ada) 70 dosa. Yang paling ringan adalah
(seperti) seorang laki-laki yang menikahi ibunya sendiri."
(HR Ibn Majah, al-Baihaqi, Ibn Abi Syaibah dan Ibn Abi Dunya).
Muslimin
Rahimakumullah & Dewan hakim yg bijaksana!
Sudah teramat lama kita diperdaya,saatnya kini berjuang mengangkat citra,berdendang dengan lirik asmaul husna,mengajak dengan bahasa cinta,meraih kejayaan dengan cara,”menjadikan syariah sebagai sistem perekonomian bangsa.”
Kesimpulan dari sharahan ini adalah;Jangan menunggu terlalu lama untuk menyingkirkan noda dan dosa.Singkirkan virus bermacam hama,jangan biarkan “riba”mencipta prahara,melainkan ekonomi syariah menjadi primadona.Maka segeralah lakukan perubahan dan tangkap
pesan yang terlukis indah pada surah al jumuah:10.
فَانْتَشِرُوا فِي الأرْضِ
وَابْتَغُوا مِنْ فَضْلِ اللَّهِ وَاذْكُرُوا اللَّهَ كَثِيرًا لَعَلَّكُمْ
تُفْلِحُونَ فَإِذَا قُضِيَتِ الصَّلاةُ -
Artinya.Apabila telah ditunaikan
shalat, Maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan
ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung.(Al Jumu,ah.10).
Ibnu Katsir dalam menafsirkan ayat tersebut menjelaskan
bahwa Allah
swt melarang melakukan jual beli ketika suara azan telah bergema,kemudian
setelah selesai menunaikan shalat,maka Allah perintahkan supaya bertebaran
dimuka bumi untuk mencari karuniaNya &Allah
swt menjanjikan keuntungan yang besar,bagi pelaku jual beli yang senantiasa
mengingat Allah swt.
Hadirin..! Raga kita akan tinggal..dikembalikan ke asal dan
yg tersisa hanya amal,maka utamakan yang halal,dengan
melakukan jual beli secara legal.!!
Ya Allah,pemberi petunjuk ,ridha & inayah;pelebur dosa dengan bertaubat mengaku salah’,mudahkan kami dalam mencari nafkah,hiasi hidup kami dengan akhlaqul karimah.bimbing kami supaya yang haram tidak terlihat indah dan tunjuki orang-orang yang berpakaian seraqah,yang
senang mengadu domba memecah belah,supaya
kehidupannya dianugerahi berkah.
Ke Pulau penyengat belajajar menyelam
Ditanjungpinang lomba musabaqah
Sharahan akan kami tutup dengan salam
Berjayalah Indonesia dengan ekonomi syariah
BILLAHI TAUFIQ WALHIDAYAH.
ASS.ALAIKUM WARAHMATULLAHI WABARAKATUH.
3.SHARHIL QURAN 2016.
UTUSAN :
Muslimin & muslimat Rahimakumllah ,
Dewan hakim yang bijaksan.
Saudara seiman,seagama,sebangsa
dan setanah air,!bergegaslah
merubah yang bengkok supaya lurus,berbuat
dengan tulus,singkirkan sifat seraqah dan rakus,tidak patut bila dimusim hujan semakin haus,jangan pula berciata-cita
menjadi makelar kasus.
Lahirkan keindahan ditengah belantara noda dan dosa,sudah teramat sangat manusia terlena, banyak lalai dan terpesona,oleh pandangan mata yang
mudah dibujuk terpedaya, dari
pemandangan yang sarat dengan godaan,sehingga begitu banyak sudah yang terjebak
dan jatuh dalam pelukan Ankara murka.
Ada yang dilalaikan oleh warisan melimpah
yang ditinggalkan oleh ayah bundanya,ada juga yang hanyut oleh arus modernisasi
yang terkadang menyesatkan,menenggelamkan siapa saja yang minus iman dan akhlaq.
Berdasarkan ungkapan tersebut,kami
akan menyampaikan ‘sharahan’ dengan judul,
MEMPERSIAPKAN GENERASI PENERUS BANGSA.
Berfirman Allah pada surah an
nisa’.9.
Artinya: Dan hendaklah takut kepada A l l a h orang-orang yang seandainya
meninggalkan di belakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir
terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa
kepada A l l a h dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar.
Imam
Nawawi Al Bantani dalam menafsirkan ayat tersebut
sebagaimana yang terdapat pada tafsir karya beliau yaitu “tafsir
Al Munir”supaya setiap orang tua setelah kematiannya,meninggalkan harta
terhadap keluarga atau anak-anak keturunannya untuk menyokong kehidupan mereka
kedepan.
Sementara asbabun nuzul ayat tersebut
sebagaimana yang diriwayatkan oleh Buchori dan muslim adalah berkenaan
dengan Sa’ad bin abu waqash yang sedang sakit keras. Pada saat rasulullah
datang menjenguk,”sa’ad berkata” Wahai
Rasulullah,aku tidak memiliki ahli waris kecuali seorang anak
perempuan’.”apakah aku boleh,menginfakkan dua per tiga dari hartaku?tidak
boleh!’ jawab rasul. “ separuhnya ya Rasul?”/ Tidak!” jawab rasul lagi. “ Jika
sepertiganya ya Rasul?. “Rasul mengizinkan dan berkata “ya” sepertiganya juga
sudah banyak.” Kemudian rasulullah saw bersabda.”lebih baik kamu meninggalkan
ahli warismu dalam keadaan berkecukupan dari pada dalam keadaan miskin yang
meminta-minta kepada orang lain.
Sepenggal kisah tentang sebagian orang-orang yang ingin terkenal dan cepat tersohor,dan sebagian diantara mereka mungkin para koruptor,yang terang-terangan melakukan terror,merusak
tatanan yang telah dirintis para proklamator,hukum
diobral dengan cara-cara yang kotor,
bagaikan adegan dalam film-film horror,alasannya supaya anak
keturunannya tidak tekor.
Demikianlah setumpuk gambaran sebagian putera puteri bangsa pada zaman
sekarang.,jalan
hidupnya terkadang malang,layu sebelum berkembang,matanya sebanyak mata keranjang,tidak sakit tapi mengerang,merasa sudah berhasil padahal
belum pernah berjuang.!
Namun demikian,sebagai generasi penerus ,harus mampu
menjadi nahkoda terhadap perjalanan sejarah bangsa Indonesia,yang akan
menentukan apakah lagu Indonesia raya akan tetap berkumandang atau diganti
dengan lagu yang
lain???.
Sepenggal catatan yang
memprihatinkan…!sesuai survey
yang pernah dilakukan satu lembaga pendidikan,bahwa cukup banyak pelajar dan
mahasiswa tidak mampu
menghafal dengan baik lagu
Indonesia raya &
lagu wajib lainnya,tidak ingat
teks Pancasila,apalagi pembukaan UUD 1945.
Generasi penerus bangsa!bangun dan bangkitlah untuk membumi
hanguskan bakteri kesombangan dan pembodohan,yang
telah banyak menelantarkan berbagai golongan.Kita
harus mampu memilah kemudian memilih tontonan yang patut dijadikan tuntunan,kemudian menjauh dari tipu daya setan
seperti mengkonsumsi minuman keras,menghisap ganja serta menumpas habis segala jenis keserakahan.,
Jangan bekerja,,bila cara kerjanya mirip hewan pengerat seperti tikus? Yang membuat keuwangan negara minus.Ada orang
pandai dan berpendidikan , akan tetapi jiwanya kering dan tandus,hatinya tersesat karena rakus,yang rela menggadaikan aqidah
dengan nasi sebungkus! Semoga mereka kembali kejalan yang lurus,sehingga ketika diserahi amanah
,akan dilaksanakan dengan tulus.
Hadirin yang dimuliakan Allah!
Bukan maksud merendahkan pemuda,bukan pula hendak mempermalukan para orang tua,tetapi
yang demikian adalah fakta, nyata, suka tak suka akan terlihat oleh mata dan
terdengar oleh telinga.
Memang…!bukan salah bunda mengandung jika banyak kwula muda yang bingung,hidup bebas tapi serasa terkurung,tidak mabuk tapi jalannya huyung, belum menikah tapi mengandung!
Demikianlah…!bila pelajaran akhlak
disepelekan, hukum diperjual belikan,tanggung jawab diabaikan,ikrar dilupakan
dan sumpah
dianggap bagaikan sampah.
Ingat dan cobalah renungkan,bahwa tujuan
pendidikan nasional seperti yang tercatat dalam UUD 1945 pasal 31 ayat 3,adalah untuk menciptakan manusia yang
bertaqwa. Tapi kenyataannya, berapa jam dalam seminggu para siswa diajarkan
mata pelajaran agama ?apalagi disekolah umum?
Bicara mengenai akhlak ? apakah pelajaran oleh raga
renang dan senam dengan pakaian ketat itu akhlak?Sesungguhnya sistem pendidikan
kita masih minus akhlaq,!Juga sebahagian guru dan pendidik
kita masih senang tertawa terbahak bahak
dari pada berpikir menjadi guru yang bijak.
Berulangkali
organisasi islam dinegeri
ini membubarkan berbagai aktivitas yg melawan
arus ,seperti konfrensi
Lesbian dan gay sedunia! Kenapa bisa lolos…? kemana perginya para pakar yang
selalu melaksanakan seminar tentang pendidikan,hukum & moral ?.Bukankah itu
bertentangan dengan sila kedua dari
Pancasila “Kemanusiaan yang adil dan
beradab”? Apakah disebut beradab
jika yang berpakaian seksi dibebaskan mempertontonkan aurat sedang perempuan
yang memakai jilbab diberhentikan dari pekerjaan,disingkirkan dikucil-kucilkan?
Muslimin
Dan Dewan Hakim yang Bijaksana.
Berdasarkan ayat tersebut,pertanyaan pun
mencuat kepermukaan?. Warisan apa yang telah
dipersiapkan para pemimpin bangsa ini untuk generasi berikutnya?. Gunung sudah banyak botak dan gundul,berbagai hasil
bumi diolah oleh Negara lain,sementara kita menjadi budak dinegeri sendiri.
Renungkanlah,
sabda Nabi Kita Muhammad Saw yang diriwayatkan oleh Buchori, bersumber dari
Anas.
“Orang
mukmin adalah cermin bagi mukmin lainnya dan orang mukimin adalah saudara
sesama muslim,mencegah dari hal-hal yang merusaknya serta memelihara segala
sesuatu disaat orangnya tidak ada.”
Sebagai warga satu bangsa yang
menjunjung tinggi nilai agama;Tumbuh
kembangkanlah Cahaya keimanan supaya
kegelapan segera sirna! Taati al qur an, hidup akan dibalut ketenangan.Dan
kejujuran dalam berucap adalah hiasan, sedang melanggar apa yang telah
diikrarkan adalah pangkal kebinasaan.
Sudah tidak ada lagi masa untuk saling
menyalahkan,jangan pula asyik dengan segala macam rekayasa.Putera-puteri bangsa hanya akan berjaya menjadi pengemban amanah
dalam melanjutkan Indonesia yang sejahtera, apabila orang tua atau pemimpin
bisa menjadi panutan!
Karenanya,agar kuncup segera berkembang,menyebarkan
wewangian dibumi pertiwi,bersama-sama kita merenungi pengumuman yang termaktub
Pada surah albaqarah:99 .
Artinya: Dan sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu ayat-ayat yang jelas;
dan tak ada yang ingkar kepadanya, melainkan orang-orang yang fasik.
Asbabun nuzul ayat yang baru disuarakan
oleh qari/ah tadi adalah sebagaimana hadist yang
diriwayatkan oleh Buchari yang terdapat pada kitab ‘Asbabun Nuzul” Karya
FROP.DR.H.M.DAHLAN,;” Ibnu Abbas menjelaskan;bahwa Ibnu Sunyah berkata kepada rasulullah saw; Engkau tidak mengabarkan
tentang apa-apa yang telah kami ketahui & Allah tidak menurunkan ayat-ayat
yang jelas kepadamu.;Atas ucapan tersebut, Allah swt menurunkan surah al
baqarah:99.
Akhirnya;Kepada
generasi harapan bangsa;belajar dan teruslah belajar walau
kedasar samudera,berprilaku diatas permukaan akhlak dan
bergerak diatas landasan kitab suci al qur an & buku pedoman bernegara dan
berbangsa yaitu UUD 1945 ,insya
Allah, Indonesia kedepan akan lebih baik karena
dikendalikan oleh
putera puteri bangsa yang
berilmu dan bertaqwa.
Demi syiar...kami kemari
Mengikuti musabaqah sharhil qur
an
Demikian dahulu sharahan dari kami
Perkuat
aqidah dan persatuan.
Billahi Taufiq wal hidayah as.w.w.
(Sumber: al qur an/Tafsir oleh. Imam nawai Al bantani &
Hadist Qudsy.hal 205 disusun oleh:K.H.M.Ali Usman –Asbabun Nuzul oleh
prof.DR.H.M.D.Dahlan. & Kitab UUD 1945.)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar